Monday, December 22, 2008

Robot Penjinak Bom

..:: Akhirnya Selesai Juga ::..
Setelah dikerja sejak bulan November 2008 akhirnya robot penjinak bom dengan dimensi besar dapat diselesaikan dengan baik...


Robot yang satu ini memiliki kontrol langsung dari Komputer/Laptop menggunakan komunikasi serial dengan interface Visual Basic 6.0 (ingin belajar VB klik disini), sedangkan mikrokontrolnya menggunakan AT89X51 dengan bahasa pemrograman C (ingin belajar pemrograman mikrokontroller klik disini). rangkaian penerima data dari komputer dipasang dengan menggunakan kabel USB atau bisa juga dengan kabel serial dari rangkaian ini akan mengirimkan data ke robot dengan menggunakan wireless, sedangkan pada robot dipasang rangkaian penerima (receiver) untuk mengolah data yang dikirim oleh rangkaian pengirim (transmitter), jadi robot ini dikontrol tanpa kabel. Pada robot dipasangi sebuah webcam kecil sebagai pengideraan untuk melihat keadaan di sekitar robot yang langsung di akses ke komputer.



Gambar 1. Robot Penjinak Bom

Jadi semua control dari robot penjinak bom dikendalikan langsung dengan komputer. Tombol keyboard sebagai kontrol pengarah robot… atau dengan menggunakan mouse….. hehehe


Gambar 1. Robot Penjinak Bom

Robot ini sudah beberapa kali di uji coba di “Laboratorium Mechatronic & Robotic Research” dengan simulasi pengambilan bom di tempat tertentu untuk diamankan…


Tentunya pembuatan robot penjinak bom ini dimaksudkan agar dapat membantu tim gegana dalam menjinakkan bom.


Team Mechatronic and Robotic Research Group
Hasanuddin Of University

Baca Selanjutnya....

Thursday, June 12, 2008

Video Robot Berkaki (Biped Robot) Teknik Mesin Unhas

Baca Selanjutnya....

Pengembangan Robot Berkaki (Biped Robot)

2Bulan mei 2008 pembuatan robot berkaki ini mulai dilakukan dimana ini merupakan pengembangan dari robot sebelumnya yang hanya menggunakan 4 servo pada bulan juni 2007. Kali ini dibuat dengan menggunakan 4 servo posisi agar didapatkan keseimbangan pada saat berjalan. Pembuatan robot berkaki kali ini hanya berlangsung selama dua minggu hingga dapat berjalan dan melakukan antraksi angkat kaki.

Robot berkaki dua atau yang lebih populernya disebut sebagai biped robot merupakan
kelompok robot konvensional dari keluarga robot yang mana bentuk fisik maupun mekanisme pergerakannya merupakan bentuk penyerupaan dari manusia ataupun binatang, yang mana biped robot ini dapat digunakan dalam membantu penderita cacat kaki untuk berjalan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendesain dan membuat sebuah biped robot sederhana serta membuat persamaan kinematik invers dari biped robot, lalu membuat simulasinya pada program Matlabรข. Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil setelah melakukan penelitian adalah untuk dapat membuat robot berjalan perancang hanya membutuhkan pola lintasan pada ujung akhirnya saja (kaki), serta bila diinginkan pergerakan yang sempurna, perancang harus menambah jumlah DOF dan itu berarti harus menambah jumlah aktuatornya serta kondisi-kondisi dinamik (berat robot, friksi, dll) sangat menentukan gerakan dari robot. Hasil dari penelitian kami nantinya diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang nantinya berguna untuk menghasilkan suatu piranti-piranti yang dapat berguna bagi masyarakat.


Gambar 1. Tampak Samping
Penelitian mesin-mesin berkaki berkembang sangat pesat, ada beberapa alasan yang menyebabkan hal ini bisa terjadi dalam waktu yang singkat, salah satunya adalah semakin mudahnya membangun sebuah komputer yang dapat dipasang langsung pada kendaraan yang berukuran mini. Tanpa kendali komputer hampir tidak mungkin kita dapat mengendalikan pergerakan dari tiap sendi serta membuat robot dapat berjalan di kondisi permukaan yang tidak rata. (Sumber : F.U, K.S., R.C. Gonzalez, C.S.G. Lee. 1987. Robotics: Control, Sensing, Vision, and Intelligence. United States of America: McGraw-Hill, Inc.)


Gambar 2. Angkat Kaki
Penelitian untuk mesin berkaki dua dimulai sekitar tahun 80-an dan laboratorium kaki dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) adalah salah satu yang pertama kali mengembangkan mesin yang dapat berjalan, berlari bahkan melompat. Robot pertama yang berhasil dibangun adalah robot planar one-leg hopper (dapat dilihat pada gambar), robot ini hanya mempunyai satu kaki. (Rivin, Eugene, 1976. Mechanical Design of Robots. McGraw-Hill Book Company.)


Gambar 3. Naikkan Satu Kaki
Robot berkaki dapat berjalan melewati rintangan serta dapat menaiki dan menuruni tangga. Pada kondisi permukaan yang licin, robot beroda cenderung untuk slip. Hal ini dapat membuang-buang daya. Robot berkaki tidak membuat kerusakan pada permukaan tanah, berbeda dengan robot beroda.


Gambar 4. Posisi Melangkah
Biped robot sangat berbeda dengan jenis robot berkaki yang lain, adapun perbedaannya yaitu untuk robot jenis ini hanya mempunyai dua kaki (bipedal), sedangkan desain geometrinya dapat meniru bentuk anatomi manusia (humanoid), binatang (yang mempunyai dua kaki), ataupun bentuk rekayasa yang lain, namun penyerupaan bentuk anatomi manusia adalah yang paling sering dilakukan. Pergerakan biped robot tergolong sebagai pergerakan holonomic yaitu dapat bergerak ke segala arah tanpa melakukan manuver terlebih dahulu, dan lain sebagainya.


Gambar 5. Tampak Depan (posisi siap)
Robot diatas tersebut menggunakan 8 motor servo dan kendali Mikrokontroller AT89S51/52 8-Bit. Tiap kaki mempunyai 4 derajat kebebasan. Pada peneliti ini diharapkan, di waktu-waktu mendatang robot berkaki secara umum diharapkan dapat diaplikasikan di dunia industri, terkhusus untuk melakukan pekerjaan 3D (Dull, Dirty & Dangerous) atau dapat diartikan sebagai pekerjaan yang berat, kotor dan berbahaya, serta tidak menutup kemungkinan robot dapat menjadi sahabat kita sendiri.
Team Mechatronic and Robotic Research Group
Hasanuddin Of University


Baca Selanjutnya....

Wednesday, June 11, 2008

Suatu Kebanggan


Oleh Agung Setyahadi dan Nasrullah Nara

Lupakan sejenak unjuk rasa kenaikan harga bahan bakar minyak ala mahasiswa Makassar yang lekat dengan bentrokan. Di balik tayangan televisi yang ”riuh rendah” tentang demonstrasi mahasiswa di jalanan, ternyata muncul oase penyejuk, yaitu pergulatan kegiatan akademik di bilik ”McGyver dari Makassar”.

Siang itu, akhir Mei 2008, Syamsuar dan enam teman sesama mahasiswa sedang menyempurnakan rancangan robot penjinak bom. Masing-masing menghadap layar komputer mengerjakan desain fisik, mekanika, animasi tiga dimensi, dan pemrograman. Di lemari dekat meja kerja ditata robot-robot hasil kreativitas mereka.

Tim Mekatronik dan Robotika Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), telah menghasilkan sejumlah robot, seperti pemadam kebakaran, pengecat, biped (robot berjalan), pengangkut sampah, dan kursi roda otomatis. Kini, mereka sedang menyelesaikan robot penjinak bom bekerja sama dengan Departemen Pertahanan.

Robot line follower buatan mereka juga memenangi juara II Kontes Robot Indonesia. Tim robotika juga memasang remote control pada alat pemanen padi untuk memudahkan panen. Sensor line follower yang dipasang di kursi roda akan diaplikasikan untuk rumah sakit guna memudahkan pasien penyandang kelumpuhan.

Kerja kreatif itu dilakukan di laboratorium robotika yang lebih mirip gudang. Di tengah ruangan teronggok mesin pembangkit listrik tenaga gas. Mesin bantuan Jerman itu tidak difungsikan lagi dan menjadi gantungan jaket dan kaus. Kardus-kardus menumpuk di atas lemari penyimpan robot.

Peralatan kerja juga sangat sederhana. Di ruangan itu hanya ada enam komputer rakitan, empat di antaranya milik mahasiswa dan dua sisanya milik kampus. Laboratorium itu jauh dari ruang kerja robotika modern yang sebutlah bebas debu dan ber-AC. Tambahannya cuma jaringan internet 24 jam.

Namun, keterbatasan bukan penghalang. Mereka seperti telah dirasuki spirit McGyver—tokoh serial televisi populer yang dibintangi Richard Dean Anderson—yang kreatif menciptakan peralatan teknik dalam situasi serba terbatas.

Hambatan utama membuat robot bukan kreativitas, tetapi biaya membeli bahan. Harga enam motor penggerak robot masing-masing Rp 250.000 dan rangkaian elektronik serta kerangka seharga Rp 4 juta-Rp 6 juta.

Mulailah mereka ”menjual” ide-ide kreatif kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang memberikan hibah dana melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Hasilnya, empat proposal pembuatan robot dibantu Rp 2 juta-Rp 6 juta.

Agar lolos seleksi, Ridwan, pemrogram robotika, mengaku, ide penelitian harus segar dan orisinal. Tim robot mereka pun ikut dalam evaluasi PKM seluruh Sulsel di Unhas.

Bagi Syamsuar, keasyikan menggeluti robot itulah yang mengakhiri petualangannya pada berbagai aksi unjuk rasa sebelumnya.

Mahasiswa lain, Zulkifli (pemrogram robotika) mengaku sering risi jika sedang mengikuti lomba robot di luar kota dan ditanya tentang Makassar. ”Stigma negatif telanjur melekat,” ujar Zulkifli seraya mengisahkan seringnya mahasiswa Unhas melakukan aksi unjuk rasa.

Rafiuddin Syam, dosen mata kuliah Robotika, Teknik Mesin Unhas, melihat unjuk rasa itu indikasi sikap kritis. Namun, unjuk rasa bukan satu-satunya, dan tidak sepenuhnya mewakili sikap kritis. Gelora mahasiswa, di mata Syam, perlu dialihkan ke penelitian dan pergulatan ilmiah.

Para orangtua umumnya mendukung penuh kegiatan Syamsuar, Ridwan, Ricky, Muhammad Rahman, Zulkifli, dan Zulfatri yang sering menginap di kampus untuk menggeluti robotika.

Pasangan Lagariting (49) dan Inoncing (40), petani di Sidrap, bangga sekali terhadap prestasi Ridwan, anaknya yang bisa membuat robot. Prestasi Ridwan pun tersebar ke petani Sidrap. ”Saya berharap suatu saat nanti Ridwan bisa membuat robot untuk meringankan petani,” ujar Inoncing, ibunda Ridwan.

Soalnya, kini, terpulang pada mahasiswa Makassar sendiri, memilih jadi McGyver atau puas hanya dengan berdemonstrasi dan bentrokan.

sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/07/01551319/mcgyver.dari.makassar


Baca Selanjutnya....

Friday, May 16, 2008

Mahasiswa dan Robot

Dalam matakuliah robotika di Unhas saat sekarang ini sistemnya cukup bagus dimana mahasiswa diajarkan membuat robot dan mereka harus berhasil membuat sebuah robot tersebut sebelum fineal tiba.

Sekarang ini mereka telah berhasil membuat robot dengan sensor garis dimana pada akhir final nanti robot mereka akan diperlombakan dengan arena yang sudah direncanakan sebelumnya oleh dosen yang bersangkutan..

kecerdasan robot ini yaitu mengikuti garis putih yang tebal garis tersebut kira-kira 2 cm dan warna latar lapangan yang dipakai adalah biru tua. Robot yang dibuat oleh mahasiswa tersebut harus berlomba dimana yang diutamakan adalah kecepatan dan ketepatan robot mengikuti garis.

Dibawah ini merupakan foto2 dari robot yang telah dibuat oleh mahasiswa peserta matakuliah robotika



Gambar1. Salah satu robot line follower kreasi mahasiswa


Gambar2. Foto bersama robot line follower kreasi mahasiswa
yang siap lomba dna bertarung di arena.....

Selamat berjuang ana' Robot semoga apa yang dibuat selama ini bisa memberikan manfaat buat masyarakat luas umumnya....
Team Mechatronic and Robotic Research Group
Hasanuddin Of University

Baca Selanjutnya....

Spider Robot

Spider robot yang rencananya akan diturunkan dalam lomba KRCI akhir mei mendatang ternyata gagal. Hal ini disebabkan karena adanya sedikit masalah... Namun tidak perlu dipikirkan anggap saja robot spider ini dibuat hanya sekedar kreasi dari team mechatronic. Robot ini menggunakan tigabelas motor servo dan duabelas motor servo digunakan untuk menggerakkan kaki dan sebuah motor servo berfungsi sebagai kepala dimana pada servo inilah dipasang dua sensor ultra sonic yang berfungsi sebagai pendeteksi halangan.

Dibawah ini dapat dilihat beberapa foto dari robot tersebut


Gambar1. Robot spider dilihat dari atas


Gambar1. Robot spider dilihat dari samping


Gambar2. Robot spider dilihat dalam posisi stand by


Jangan Pernah Ada Kata Menyerah Hidup ini selalu bergulir
kadang diatas kadang dibawah

Harta Tidak Terlalu Berarti
Yang Paling Berarti Adalah Harga Diri
......................
Team Mechatronic and Robotic Research Group
Hasanuddin Of University

Baca Selanjutnya....

Thursday, May 15, 2008

Robot Penjinak Bom

Pengembangan Robotika Unhas

Aksi terorisme setiap tahunnya selalu melanda Indonesia hal ini dapat terlihat dari beberapa tahun terakhir setidaknya terjadi empat ledakan bom dengan daya ledak yang cukup besar yang bernuansa internasional seperti bom Bali pada tahun 2002, bom di JW Marriot pada tahun 2003, bom di depan kedutaan besar Australia pada tahun 2004 dan bom Bali II pada tahun 2005.

Salah satu langkah untuk mengurangi terjadinya ledakan bom adalah menjinakkan bom tersebut. Namun pekerjaan menjinakkan bom adalah salah satu pekerjaan yang memiliki risiko tinggi dimana sewaktu-waktu bom tersebut dapat meledak, oleh karena itu untuk mengurangi resiko jatuhnya korban jiwa diperlukan sebuah security robot yang dapat menggantikan tugas manusia.

Security robot yang paling sering digunakan untuk menjinakkan bom adalah mobile robot yang dilengkapi dengan lengan manipulator dan gripper yang berfungsi untuk memindahkan bom tersebut ketempat yang aman untuk dijinakkan.

Indonesia termasuk salah satu negara yang mengembangkan penelitian dibidang security robot melalui LIPI (Lembaga Penelitian Indonesia). Salah satu robot yang telah dikeluarkan oleh LIPI adalah Morolipi (Mobil Robot Penjinak Bom LIPI). Robot ini memiliki tiga tungkai berwarna hitam masing-masing sepanjang 70 cm yang tertanam dalam sebuah badan logam seberat 80-100.

Hingga saat ini security robot yang digunakan oleh TNI dan Polri untuk menjinakkan bom adalah robot buatan Israel dengan harga yang sangat mahal yaitu 900 juta rupiah, sedangkan apabila dibandingkan dengan mendesain dan membuat robot penjinak bom sendiri kita dapat menggunakan biaya yang lebih murah tetapi fungsi yang sama, sehingga dapat menghemat pengeluaran negara dalam bidang pertahanan dan keamanan.

Sehingga untuk menjawab tantangan teknologi yang sarat dengan inovasi saat ini dan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan khusus dari mata kuliah robotika serta untuk pengembangan teknologi robot Kami dari Mechatronic and Robotic Research Group melakukan penelitian di bidang robotika salah satunya yaitu pembuatan robot penjinak bom dengan menggunakan kontrol jarak jauh yang dilengkapi dengan software

Dibawah ini dapat dilihat gambaran dari kontrol robot penjinak bom yang menggunakan software dari Visual Basic 6.0 yang dibuat di Laboratorium Mechatronics and Robotics Research Group (Mahasiswa Mesin Universitas Hasanuddin Makassar)


Gambar1. Disain pembutan software dengan VB.6.0


Gambar2. Pembuatan source code kontrol dengan VB.6.0


Gambar3. Demo software kontrol robot penjinak bom


Gambar4. Demo software kontrol robot penjinak bom dengan CAM

Selain Program dengan Menggunakan Visual Basic juga digunakan pemrograman mikrokontroler dengan menggunakan IC AT89X51 atau keluarga dari MCS51. Disini digunakan dua bahasa pemrograman yaitu untuk kontrol mikro utama digunakan bahasa C dimana sinyal yang dilempar dari komputer melalui komunikasi serial akan dieksekusi ulang oleh mikro pada robot untuk menjalankan perintah dari komputer tersebut.



Gambar5. Pembuatan program mikrokontroller

Program yang tgelah dibuat lewat kompter di download kedalam Chip (IC AT89X51) dengan menggunakan Downloader DT-HiQ Programmer namun sebelumnya setiap program yang dibuat tersebut baik menggunakan bahasa Assembly ataupun bahasa pemrograman C keduanya harus dikompile agar menghasilkan bilangan HEX.

Dibawah ini dapat dilihat rangkaian elektronik yang dihubungkan dengan komunikasi serial untuk mengirim perintah dari komputer dengan menggunakan kabel komunikasi serial.



Gambar6. Rangkaina elektronik dengan wireless
yang dihubungkan dengan komputer untuk melempar sinyal ke robot



Gambar7. Rangkaina elektronik dengan wireless
yang dihubungkan dengan robot untuk menerima sinyal dari komputer


Gambar berikut merupaka gambar robot penjinak bom yang masih merupakan prototipe robot penjinak bom yang dikontrol secara manual. namun melihat dengan kontrol manual jarak yang bisa dijangkau tidaklah terlalu jauh sehingga dapat membahayakan operator. Dari sinilah kami mencoba untuk membuat dengan menggunakan kontrol jarak jauh agarkeamanan operator dapat terjaga.


Gambar8. Gambar robot penjinak bom dengan kontrol manual


Gambar dibawah ini merupakan disain dengan dimensi yang lebih besar yang rencananya akan dikontrol dengan menggunakan software kontrol jarakl jauh yang dilengkapi dengan kamera (CAM)


Gambar9. Robot penjinak bom dimensi besar yang sementara dalam pembuatan di Mechatronics and Robotics Research Group (Mahasiswa Mesin - Universitas Hasanuddin - Makassar)

Team Mechatronic and Robotic Research Group
Hasanuddin Of University

Baca Selanjutnya....

Monday, May 12, 2008

Perkembangan Robotika Unhas


LABORATORIUM ROBOTIKA

1. Mata Kuliah Robotika

Perkembangan robotika sudah sangat pesat hingga merambah kawasan timur indonesia. Untuk menyikapi hal ini maka universitas hasanuddin telah membuka perkuliahan tentang robotika. Pada mata kuliah ini membahas tentang hal-hal yang menyangkut tentang robot itu sendiri. Misalnya konstruksi dan sistem kontrol apa yang harus digunakan pada robot. Sistem pengajaran pada mata kuliah ini sudah cukup baik tetapi ada kendala besar yang sampai sekarang masih dihadapi yaitu kurangnya perasarana, utamanya laboratorium.

2. Peminat Robotika

Kemajuan Ilmu Penmgetahuan dan Teknologi yang terjadi dengan cepat akhir-akhir ini menyebabkan banyaknya produk-produk industri yang semakin canggih yang tersebar secara kuas di masyarakat dunia. Salah satu tujuan dari perguruan tinggi adalah untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan menguasai iptek melalui mahasiswa dalam rangka meningkatkan kemampuan harga diri bangsa serta taraf hidup masyrakat secara luas. Dengan melihat realita yang terjadi maka antusiasme mahasiswa sangat besar untuk lebih mendalami tentang pembuatan robot. Hal ini terbukti dengan banyaknya mahasiswa yang mengambil tugas akhir tentang robotika, baik itu mengenai konstruksi ataupun sistem kontrolnya.

Berikut ini beberapa tugas akhir yang telah dikerjakan di lab. Robotika :

Gambar 1. Biped robot

Gambar 2. Kursi roda elektrik

Gambar3. Prototipe robot pemadam api

Gambar 4. Robot penjinak bom

3. Kompetisi Robotika Regional, Nasional dan Internasional

Seiring dengan perkembangan robotika yang semakin pesat mengakibatkan timbulnya persaingan yang sangat ketat dalam usaha pengembangan robot . olehg karena itu banyak diadakan kompetisi robot untuk melihat sejauh mana perkembangan robot yang telah dicapai. Kompetisi yang diadakan misalnya Kompetisi Robot Cerdas Indonesia (KRCI), Celebes Robot Contest (CRC), Water Rocket Contes (WRC) dan GaleoLobot. Prestasi yang telah dicapai antara lain Juara II Tingkat Nasional pada Water Rocket Contes (WRC) di UNIBRAW Malang, Juara II Celebes Robot Contes (CRC) di Universitas Hasanuddin Makassar dan baru-baru ini lolos seleksi Kompetisi Robot Cerdas Indonesia (KRCI).


Gambar 5. Robot Line Follower

Gambar 6. Kontes robot Indonesia


4. Peralatan Penunjang

Dalam pembuatan robot harus didukung oleh sarana dan perasarana yang lengkap. Perkembangan robot di Universitas Hasanuddin sudah cukup baik dengan adanya perlatan yang mendukung seperti : Komputer untuk mengakses data ke dalam robot dan Alat-alat mekanik untuk membuat konstruksi dari robot itu sendiri. Namun prasarana yang telah ada belum mampu digunakan oleh seluruh mahasiswa karena jumlahnya yang terbatas.


Gambar 7. Komputer sebagai media disain dan program robot

Gambar 8. Alat downloader dan simulasi program robot

Gambar 9. Alat mekanik untuk membuat robot

Gambar 10. Anggota Team

4. Tenaga Pengajar

Universitas hasanuddin telah memiliki beberapa orang tenaga pengajar ahli dalam bidang robotika. Para pengajar telah melengkapi ilmunya tentang robotika pada negara-negara yang telah maju dalam hal desain dan kontrol robot.

Team Mechatronic and Robotic Research Group
Hasanuddin Of University

Baca Selanjutnya....